Minggu, 08 November 2009

Kabupaten Sanggau

Gambaran Umum


Kabupaten Sanggau merupakan salah satu daerah yang terletak di tengah-tengah dan berada dibagian utara Propinsi Kalimantan Barat dengan luas daerah 12,857,70 km2 dengan kepadatan penduduk per km2 rata-rata 29 jiwa.Dilihat dari letak geografisnya kabupaten sanggau terletak diantara 1 derajat 10 menit LU dan 0 derajat 35 menit LS. serta diantara 109 derajat 45 menit, 111 derajat 11 menit Bujur Timu.

Batas Wilayah Kabupaten Sanggau adalah :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Malaysia Timur ( Serawak )

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ketapang

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Sintang, dan Sekadau

4. Sebelah Barat berbatsan dengan Kab. Landak

Kabupaten Sanggau merupakan daerah terluas dan berada diurutan ke 4 dari Kabupaten / Kodya di Propinsi Kalimantan Barat. Kecamatan yang terluas di Kabupaten Sanggau adalah :

1. Kecamatan Jangkan dengan luas 1.589,20 km2

2. Kecamatan Meliau dengan luas 1.495,70 km2

IKLIM

Kabupaten Sanggau beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan tertinggi mencapai 196 mm terjadi pada bulan januari dan terendah mencapai 54 mm terjadi pada bulan juli.

Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit dan rawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai seperti Sungai Kapuas, Sungai Sekayam.

Adapun jenis tanah yang terdapat dikabupaten sanggau adalh jenis podsolik yang hampir merata diseluruh kecamatan.

TOPOGRAFI

Jenis tanah yang terdapat di Kabuapten Sanggau adalah jenis tanah podsolid merah kuning batuan dan padat yg hampir seluruh Kecamatan dengan luas mencapa sekitar 576,910 ha

GEOLOGI

Formasi geologi antara lainj adalah Formasi kwartir, Kapur, Trias, Pistosen, Instruksif dan Plutonik Basa menengah, Intruksif Plutonik Asam, Seksi Hablur Intruksif dan Plutonik Lapisan Batu dan Permo Karbon.

KALIMANTAN BARAT

Kalimantan Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Kalimantan Barat
Lambang Kalimantan Barat
Lambang
"Akcaya"
(Bahasa Indonesia: "Tak Kunjung Binasa")
Locator kalbar final.png
Peta lokasi Kalimantan Barat
Koordinat
Dasar hukum
Tanggal penting 1 Januari 1957 (hari jadi)
Ibu kota Pontianak
Gubernur Drs. Cornelis MH
Luas 146.807 km²
Penduduk 4.073.304 (sensus 2004)
Kepadatan
Kabupaten 10
Kota 2
Kecamatan 136
Kelurahan/Desa 1445
Suku Dayak (35%) Sambas (12%), Tionghoa (9%), Jawa (9%), Kendayan (8%), Melayu (8%)[1]
Agama Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%)
Bahasa Bahasa Indonesia, Bahasa Dayak, Bahasa melayu, Bahasa Tionghoa
Zona waktu WIB
Lagu daerah Cik Cik Periook
Rumah tradisional {{{rumah}}}
Senjata tradisional {{{senjata}}}
Singkatan {{{singkatan}}}

Referensi: {{{ref}}}


Situs web resmi: www.kalbar.go.id

(?)











Sejarah

Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal yang dimuat dalam STB 1938 No. 352, antara lain mengatur dan menetapkan bahwa ibukota wilayah administratif Gouvernement Borneo berkedudukan di Banjarmasin dibagi atas 2 Residentir, salah satu diantaranya adalah Residentie Westerafdeeling Van Borneo dengan ibukota Pontianak yang dipimpin oleh seorang Residen.

Pada tanggal 1 Januari 1957 Kalimantan Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956. Undang-undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi itu adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Kondisi Alam

Iklim di kalimantan barat beriklim tropik basah, curah hujan merata sepanjang tahun dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari dan Oktober suhu udara rata-rata antara 26,0 s/d 27,0.kelembapan rata-tara antara 80% s/d 90%

Sosial Kemasyarakatan

Suku Bangsa

Daerah Kalimantan Barat dihuni oleh aneka ragam suku bangsa. Suku bangsa mayoritasnya yaitu Dayak,Melayu dan Tionghoa, yang jumlahnya melebihi 90% penduduk Kalimantan Barat. Selain itu, terdapat juga suku-suku bangsa lain, antara lain Bugis, Jawa, Madura, Minangkabau, Sunda, Batak, dan lain-lain yang jumlahnya dibawah 10%.

  1. Suku Iban
  2. Suku Bidayuh
  3. Suku Seberuang
  4. Suku Mualang
  5. Suku Kanayatn
  6. Suku Mali
  7. Suku Sekujam
  8. Suku Sekubang
  9. Suku Kantuk
  10. Suku Ketungau
  11. Suku Desa
  12. Suku Hovongan
  13. Suku Uheng Kereho
  14. Suku Babak
  15. Suku Badat
  16. Suku Barai
  17. Suku Bangau
  18. Suku Bukat
  19. Suku Galik
  20. Suku Gun
  21. Suku Jangkang
  22. Suku Kalis
  23. Suku Kayan
  24. Suku Kayanan
  25. Suku Kede
  26. Suku Keramai
  27. Suku Klemantan
  28. Suku Pos
  29. Suku Punti
  30. Suku Randuk
  31. Suku Ribun
  32. Suku Cempedek
  33. Suku Dalam
  34. Suku Darok
  35. Suku Kopak
  36. Suku Koyon
  37. Suku Lara
  38. Suku Senunang
  39. Suku Sisang
  40. Suku Sintang
  41. Suku Suhaid
  42. Suku Sungkung
  43. Suku Limbai
  44. Suku Maloh
  45. Suku Mayau
  46. Suku Mentebak
  47. Suku Menyangka
  48. Suku Sanggau
  49. Suku Sani
  50. Suku Sekajang
  51. Suku Selayang
  52. Suku Selimpat
  53. Suku Dusun
  54. Suku Embaloh
  55. Suku Empayuh
  56. Suku Engkarong
  57. Suku Ensanang
  58. Suku Menyanya
  59. Suku Merau
  60. Suku Muara
  61. Suku Muduh
  62. Suku Muluk
  63. Suku Ngabang
  64. Suku Ngalampan
  65. Suku Ngamukit
  66. Suku Nganayat
  67. Suku Panu
  68. Suku Pengkedang
  69. Suku Pompang
  70. Suku Senangkan
  71. Suku Suruh
  72. Suku Tabuas
  73. Suku Taman
  74. Suku Tingui
  1. Suku Melayu
  2. Suku Sambas
  3. Suku Banjar
  4. Suku Pesaguan
  5. Suku Bugis
  6. Suku Jawa
  7. Suku Madura
  8. Suku Minang
  9. Suku Batak
  10. dan lain-lain
  • Tionghoa
  1. Hakka
  2. Tiochiu
  3. dan lain-lain

Bahasa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu, terdapat pula bahasa-bahasa daerah yang juga banyak dipakai seperti Bahasa Melayu, beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka.

Bahasa Melayu di kalbar terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Melayu Sanggau dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang hampir mirip dengan bahas Melayu Malaysia dan Melayu Riau.

Agama

Mayoritas penduduk Kalimantan Barat memeluk agama Islam (57,6%),Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), dan lain-lain (1,7%).

Pendidikan

Perguruan Tinggi/Universitas di Kalimantan Barat

  1. Universitas Tanjungpura
  2. Politeknik Negeri Pontianak
  3. STAIN Pontianak
  4. STMIK Pontianak
  5. Politeknik Kesehatan
  6. STKIP-PGRI Pontianak
  7. Universitas Muhammadiyah
  8. ASMI Pontianak
  9. ABA Pontianak
  10. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma
  11. Akademi Sekretari dan Manajemen Widya Dharma
  12. Akademi Bahasa Asing Widya Dharma
  13. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Dharma
  14. Politeknik Tonggak Equator (POLTEQ)
  15. STIE Pontianak
  16. Universitas Pancabakti
  17. STIH Singkawang
  18. Universitas Kapuas, Sintang
  19. Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka

Pemerintahan

Ibu kota Kalimantan Barat adalah kota Pontianak

Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Bengkayang Bengkayang
2 Kabupaten Kapuas Hulu Putussibau
3 Kabupaten Kayong Utara Sukadana
4 Kabupaten Ketapang Ketapang
5 Kabupaten Kubu Raya Sungai Raya
6 Kabupaten Landak Ngabang
7 Kabupaten Melawi Nanga Pinoh
8 Kabupaten Pontianak Mempawah
9 Kabupaten Sambas Sambas
10 Kabupaten Sanggau Batang Tarang
11 Kabupaten Sekadau Sekadau
12 Kabupaten Sintang Sintang
13 Kota Pontianak -
14 Kota Singkawang -


Daftar gubernur

No. Foto Nama Dari Sampai Keterangan
1.
Adji Pangeran Afloes 1957 1958
2.
Djenal Asikin Judadibrata 1958 1959
3.
Johanes Chrisostomus Oevang Oeray 1960 1966
4.
Soemardi, Bc. HK 1967 1972
5.
Kol. Kadarusno 1972 1977
6.
H. Soedjiman 1977 1987
7.
Brigjen H. Parjoko Suryokusumo 1987 1993
8.
Mayjen H. Aspar Aswin 1993 13 Januari 2003
9. Usman jafar.jpg Usman Ja'far 13 Januari 2003 14 Januari 2008
10. Corenlis MH.JPG Drs.Cornelis MH 14 Januari 2008 sekarang

Perekonomian

Pertanian & Perkebunan

Kalimantan Barat memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah. Hasil pertanian Kalimantan Barat diantaranya adalah padi, jagung, kedelai, dan lain-lain. Sedangkan hasil perkebunan diantaranya adalah karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya, dan lain-lain.

Seni dan Budaya

Tarian

Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi

Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat

Pranala luar

Referensi

  1. ^ (2003) Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies.

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan, dan beribukotakan Pontianak.

Secara geografis, Provinsi Kalimantan Barat terletak di antara 108º BT hingga 114º BT, dan antara 2º6' LU hingga 3º5' LS.

Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki propinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.

Walaupun sebagian kecil wilayah Kalbar merupakan perairan laut, akan tetapi Kalbar memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Riau.

Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2000 berjumlah 4.073.430 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).

]

Kalimantan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Kalimantan
Topografi Kalimantan
Topografi Kalimantan
Geografi
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 1°00′ LU 114°00′ BT
Kepulauan Kepulauan Sunda Besar
Wilayah 743,330 km²
Titik tertinggi Kinabalu 4,095 m
Administrasi
Flag of Brunei.svg Brunei
Distrik Belait
Brunei dan Muara
Temburong
Tutong
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Provinsi Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Flag of Malaysia.svg Malaysia
Negara bagian Sabah
Sarawak
Demografi
Populasi 16 juta (2000)
Kepadatan 22/km²

Kalimantan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah Barat Pulau Sulawesi. Terbagi menjadi wilayah Brunei, Indonesia dan Malaysia.

Seringkali pulau ini secara keseluruhan disebut Borneo sedangkan wilayah Indonesia disebut Kalimantan, lalu wilayah Malaysia disebut Sarawak dan Sabah. Selain itu ada pula kesultanan Brunei. Pada zaman dahulu, Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda, sedangkan nama pulau Kalimantan digunakan oleh penduduk Indonesia. Dalam bahasa Indonesia dahulu, Kalimantan Utara adalah sebutan untuk Borneo Utara (Sabah), tetapi dalam pengertian sekarang Kalimantan Utara adalah Kalimantan Timur bagian utara. Jadi dalam arti luas Kalimantan meliputi seluruh pulau Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan hanya mengacu pada wilayah Indonesia.

0



Etimologi

  • Pertama. Borneo dari kata Kesultanan Brunei Darussalam yang sebelumnya merupakan kerajaan besar dan luas (mencakup Serawak dan sebagian Sabah karena sebagian Sabah ini milik kesultanan Sulu-Mindanao. Para pedagang Portugis menyebutnya Borneo dan digunakan oleh orang-orang Eropa. Namun penduduk asli menyebutnya sebagai pulo Klemantan.
  • Kedua. Menurut Crowfurd dalam Descriptive Dictionary of the Indian Island (1856), kata Kalimantan adalah nama sejenis mangga sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau dongeng dan tidak populer.
  • Ketiga. Menurut Dr. B. Ch. Chhabra dalam jurnal M.B.R.A.S vol XV part 3 hlm 79 menyebutkan kebiasaan bangsa India kuno menyebutkan nama tempat sesuai hasil bumi seperti jewawut dalam bahasa sanksekerta yawa sehingga pulau itu disebut yawadwipa yang dikenal sebagai pulau Jawa sehingga berdasarkan analogi itu pulau itu yang dengan nama Sansekerta Amra-dwipa atau pulau mangga.
  • Keempat. Menurut dari C.Hose dan Mac Dougall menyebutkan bahwa kata Kalimantan berasal dari 6 golongan suku-suku setempat yakni Dayak Laut (Iban), Kayan, Kenya, Klemantan, Munut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), C Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu.
  • Kelima. Menurut W.H Treacher dalam British Borneo dalam jurnal M.B.R.A.S (1889), mangga liar tidak dikenal di Kalimantan utara. Lagi pula Borneo tidak pernah dikenal sebagai pulau yang menghasilkan mangga malah mungkin sekali dari sebutan Sago Island (pulau Sagu) karena kata Lamantah adalah nama asli sagu mentah.
  • Keenam. Menurut Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya Sriwijaya (LKIS 2006), kata Kalimantan bukan kata melayu asli tapi kata pinjaman sebagai halnya kata malaya, melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung). Kalimantan atau Klemantan berasal dari Sanksekerta, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar). Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.

Nama lain

Pasar Lima di Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Kalimantan dalam nama

Sejarah

Sejarah awal

Pulau Kalimantan berada di tengah-tengah Asia Tenggara karena itu pulau ini banyak mendapat pengaruh budaya dan politik dari pulau-pulau sekitarnya. Sekitar tahun 400 pulau Kalimantan telah memasuki zaman sejarah dengan ditemukan prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai tetapi perkembangan kemajuan peradaban relatif lebih lambat dibandingkan pulau lain karena kendala geografis dan penduduk yang sedikit.

Sekitar tahun 1362 Majapahit dibawah pimpinan Patih Gajah Mada melakukan perluasan kekuasaannya ke pulau Kalimantan, yaitu negeri-negeri : Kapuas-Katingan, Sampit, Kota Ungga, Kota Waringin, Sambas, Lawai, Kadandangan, Landa, Samadang, Tirem, Sedu, Barune, Kalka, Saludung, Solot, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalong, Tanjung Kutei dan Malano tetap yang terpenting di pulau Tanjungpura.

Di zaman Hindia-Belanda, Kalimantan dikenal sebagai Borneo. Ini tidak berarti nama Kalimantan tidak dikenal. Dalam surat-surat Pangeran Tamjidillah dari Kerajaan Banjar pada tahun 1857 kepada pihak Residen Belanda di Banjarmasin ia menyebutkan pulau Kalimantan, tidak pulau Borneo. Ini menunjukkan bahwa di kalangan penduduk, nama Kalimantan lebih dikenal dari pada nama Borneo yang dipakai dalam administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Nama Kalimantan kembali mulai populer pada sekitar tahun 1940-an.

Masa Republik Indonesia Serikat

Setelah mengambil alih Kalimantan dari tangan Jepang, NICA mendesak kaum Federal Kalimantan untuk segera mendirikan Negara Kalimantan menyusul Negara Indonesia Timur yang telah berdiri. Maka dibentuklah Dewan Kalimantan Barat tanggal 28 Oktober 1946, yang menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Barat pada tanggal 27 Mei 1947; dengan Kepala Daerah, Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak dengan pangkat Mayor Jenderal. Wilayahnya terdiri atas 13 kerajaan sebagai swapraja seperti pada jaman Hindia Belanda yaitu Sambas, Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Tayan, Meliau, Sekadau, Sintang, Selimbau, Simpang, Sukadana dan Matan.

Pangeran Muhammad Noor

Dewan Dayak Besar dibentuk tanggal 7 Desember 1946, dan selanjutnya tanggal 8 Januari 1947 dibentuk Dewan Pagatan, Dewan Pulau Laut dan Dewan Cantung Sampanahan yang bergabung menjadi Federasi Kalimantan Tenggara. Kemudian tanggal 18 Februari 1947 dibentuk Dewan Pasir dan Federasi Kalimantan Timur, yang akhirnya pada tanggal 26 Agustus 1947 bergabung menjadi Dewan Kalimantan Timur. Selanjutnya Daerah Kalimantan Timur menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Timur dengan Kepala Daerah, Aji Sultan Parikesit dari Kesultanan Kutai dengan pangkat Kolonel. Daerah Banjar yang sudah terjepit daerah federal akhirnya dibentuk Dewan Banjar tanggal 14 Januari 1948.

Gubernur Kalimantan dalam pemerintahan Pemerintah RI di Yogyakarta, yaitu Pangeran Muhammad Noor, mengirim Cilik Riwut dan Hasan Basry dalam misi perjuangan mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi kekuatan NICA. Pada tanggal 17 Mei 1949, Letkol Hasan Basry selaku Gubernur Tentara ALRI Wilayah IV Pertahanan Kalimantan memproklamirkan sebuah Proklamasi Kalimantan yang isinya bahwa "Daerah Kalimantan Selatan" (daerah-daerah di luar Daerah Istimewa Kalimantan Barat dan Daerah Istimewa Kalimantan Timur) tetap sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Pemerintah Gubernur Militer ini merupakan upaya tandingan terhadap terbentuknya Dewan Banjar yang didirikan Belanda.

Di masa Republik Indonesia Serikat, Kalimantan menjadi beberapa satuan-kenegaraan yaitu :

  1. Daerah Istimewa Kalimantan Barat
  2. Daerah Istimewa Kalimantan Timur
  3. Dayak Besar
  4. Daerah Banjar
  5. Federasi Kalimantan Tenggara

Sejak tahun 1938, Borneo-Hindia Belanda (Kalimantan) merupakan satu kesatuan daerah administratif di bawah seorang gubernur, yang berkedudukan di Banjarmasin, dan memiliki wakil di Volksrad. Wakil Kalimantan di Volksrad :

  1. Pangeran Muhammad Ali (sebelum 1935) digantikan anaknya,
  2. Pangeran Muhammad Noor (1935-1939) digantikan oleh,
  3. Mr. Tadjuddin Noor (1939-1945)
  • Gubernur Borneo
  1. Dr. A. Haga (1938-1942), gubernur dari Kegubernuran Borneo berkedudukan di Banjarmasin
  2. Pangeran Musa Ardi Kesuma (1942-1945), Ridzie Kalimantan Selatan dan Tengah
  3. Ir. Pangeran Muhammad Noor (2 September 1945), gubernur Kalimantan berkedudukan di Yogyakarta
  4. dr. Moerjani (14 Agustus 1950), gubernur Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin
  5. Mas Subarjo (1953-1955), gubernur Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin
  6. Raden Tumenggung Arya Milono (1955-1957), gubernur Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin.

Pembentukan kembali provinsi Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 sesudah bubarnya RIS, diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (dahulu bernama provinsi Kalimantan, salah satu provinsi pertama). Hingga tahun 1956 Kalimantan dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 1957, secara resmi terbentuklah propinsi Kalimantan Tengah yang sebelumnya bernama Daerah Dayak Besar sebagai bentuk pemisahan diri dari Kalimantan Selatan, berdiri menjadi provinsi ke-17 yang independen.

Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Kalimantan merupakan lokasi utama dalam peristiwa Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1962 dan 1966.

Geografi

Gunung Kinabalu adalah gunung tertinggi di Kalimantan

Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah timur Selat Melaka, sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filipina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km².

Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.

Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di Sabah, Malaysia ialah lokasi tertinggi di Kalimantan.

Sungai-sungai terpanjang di Kalimantan adalah Sungai Kapuas (1143 km) di Kalimantan Barat, Indonesia, Sungai Barito (880 km) di Kalimantan Tengah, Indonesia, Sungai Mahakam (980 km) di Kalimantan Timur, Indonesia, Sungai Rajang (562,5 km) di Serawak, Malaysia.

Sumber daya alam

Kalimantan memiliki hutan yang lebat. Namun, wilayah hutan itu semakin berkurang akibat maraknya aksi penebangan pohon.

Hutan Kalimantan ialah habitat alami bagi hewan orang utan, gajah borneo, badak borneo dan beberapa spesies yang terancam punah.

Administrasi

Peta pembagian politik Kalimantan.

Di Pulau Kalimantan terdapat sebagian wilayah Indonesia dan Malaysia. Wilayah Brunei seluruhnya berada di pulau ini.

Indonesia

Kalimantan wilayah Indonesia dibagi menjadi empat provinsi:

Malaysia

Negara-negara bagian dan wilayah Persekutuan Malaysia yang berada di Kalimantan:

Bahasa

Bahasa-bahasa asli di Kalimantan merupakan bahasa Austronesia dari rumpun Malayo-Polynesia.

Budaya

Wiki letter w.svg Bagian ini membutuhkan pengembangan ({{{date}}})

Kelompok etnis

Kerajaan yang pernah ada

Daftar kerajaan-kerajaan sejak masa zaman Hindu sampai kerajaan-kerajaan yang didirikan oleh kolonial Belanda, diantaranya masih eksis yang sekarang disebut keraton saja, kecuali Brunei adalah :

Kalimantan Barat

Kalimantan Timur

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Daftar gunung di Kalimantan

Referensi